Jumat, 23 Desember 2011

Ucapan Itu Doa

Ucapan itu doa. Awalnya saya tidak terlalu mikirin ungkapan itu sampai suatu petang. Sekarang saya sedang menikmati masa-masa bahagia sebagai anak kereta atau 'anker'. Lebih cepat, lebih manusiawi jika dibandingkan dengan kemacetan. Naik kereta tak perlu macet. Petang itu saya berbincang dengan seorang teman. Ujungnya ia ngajak pulang bareng ke Bekasi dengan bus kota. Tanpa pikir panjang saya tolak mentah-mentah. Dengan alasan yang belagu dan sombong. Saya bilang, buat saya naik bus sudah gak level. Teman saya gak komen macam-macam.

Nah, yang terjadi adalah, saya pulang ke Bekasi dengan bus kota dengan waktu tempuh hanya satu jam. Itu pun pake kelewatan sampai Bekasi Timur. Penyebabnya kenapa saya ngebus ria adalah kereta listrik mengalami gangguan. Sampai saya tiba di Bekasi masih belum bisa diperbaiki. Selama perjalanan dengan bus saya merenung. Makin yakin bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Dalam hati saya mohon maaf untuk teman saya itu. Tentunya saya juga mohon maaf pada Allah. Hati-hati terhadap apa yang Anda ucapkan, itu adalah doa dan bisa menjadi kenyataan.